Ada tiga sifat nabi Ibrahim –kholilullah (kekasih Allah)- yang bisa kita tiru. Apalagi bagi orang yang ditimpa musibah dan mengharap terus jalan keluar dari Allah, termasuk juga bagi yang berharap memiliki keturunan namun tak kunjung diberi.
Ibrahim begitu menanti memiliki seorang anak. Ia sangat merindukannya. Ketika malaikat datang padanya untuk mengabarkan akan kelahiran puteranya, Ishaq, ia begitu kaget. Begitu pula dengan istrinya, begitu kaget karena istrinya sudah divonis mandul sedangkan Ibrahim pun sudah tua. Allah lantas menyifati Ibrahim dengan tiga sifat sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut.
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّاهٌ مُنِيبٌ
“Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah.” (QS. Huud: 75).
Sifat Ibrahim yang dimaksud dalam ayat adalah:
- beliau sangat suka agar hukuman (yang menimpa kaum Luth) ditunda saja,
- beliau begitu sangat tunduk pada Rabbnya dengan tak pernah putus asa dalam do’a,
- beliau juga hamba yang terus ingin bertaubat. (Al-Mukhtashar fii At-Tafsir, hlm. 230)
Dalam Tafsir As-Sa’di disebutkan penjelasan lainnya bahwa Ibrahim memiliki sifat:
- beliau memiliki akhlak yang baik dan begitu berlapang dada dan tidaklah marah ketika menghadapi orang-orang yang tidak tahu,
- beliau terus beribadah pada Allah di setiap waktu beliau,
- beliau kembali (bertaubat) pada Allah dengan mengenal dan mencintai-Nya, serta berpaling dari selain-Nya. Oleh karenanya beliau sangat ingin tahu, kenapa sampai ada kaum yang diberi azab oleh Allah. Makanya beliau terus mencari tahu tentang sebab kebinasaan kaum Luth. (Tafsir As-Sa’di, hlm. 403)
Sifat Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang patut ditiru:
- Berakhlak yang mulia dan ingin agar azab yang menimpa suatu kaum bisa ditunda.
- Rajin beribadah dan berdo’a.
- Rajin bertaubat.
Moga kita bisa meniru sifat mulia Nabi Ibrahim di atas. Wallahu waliyyut taufiq.
Referensi:
Al-Mukhtashar fii At-Tafsir. Penerbit Markaz At-Tafsir li Ad-Dirasat Al-Qur’an.
Tafsir As-Sa’di. Cetakan kedua, tahun 1433 H. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit Muassasah Ar-Risalah.
—
Menjelang ‘Ashar, Selasa, 30 Rabi’uts Tsani 1437 H, di Darush Sholihin Panggang, Gunungkidul
Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal
Rumaysho.Com, Channel Telegram @RumayshoCom, @DarushSholihin, @UntaianNasihat, @RemajaIslam